Peran Bidan Dalam Inisiasi Menyusui Dini (Perspektif Sosiologi Kesehatan)

Authors

Santi Santi; Masdarwati Masdarwati, Universitas Pejuang Republik Indonesia; Devin Mahendika; Siti Rukayah, STIKES Persada Husada Indonesia; Ria Wahyuni, Politeknik Sandi Karsa; Supriatin Supriatin, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cirebon; Reni Purbanova, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tujuh Belas; Erni Kadir, Universitas Pejuang Republik Indonesia; Lumastari Ajeng Wijayanti, Poltekkes Kemenkes Malang; Lina Yunita, Universitas Bumigora; Revie Fitria N, Akademi Keperawatan Berkala Widya Husada; Mahfuzhoh Fadillah Heryanda, Universitas Muhammadiyah Cirebon; Warda M, Akademi Keperawatan Sawerigading Pemda Luwu

Keywords:

Peran Bidan, Inisiasi Menyusu Dini, Perspektif Sosiologi Kesehatan

Synopsis

Editor : Sarifudin Andi Latif, S.Kep.,Ns.,M.Kes.,M.M

Harga Buku 50.000,-

Synopsis: Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan proses membiarkan bayi menyusu sendiri segera setelah dilahirkan dan disusui selama satu jam atau lebih. Prinsipnya, IMD merupakan kontak langsung antara kulit ibu dan kulit bayi, bayi ditengkurapkan di dada atau di perut ibu selekas mungkin setelah seluruh badan dikeringkan.

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan proses membiarkan bayi menyusu sendiri segera setelah dilahirkan dan disusui selama satu jam atau lebih. Prinsipnya, IMD merupakan kontak langsungantara kulit ibu dan kulit bayi, bayi ditengkurapkan di dada atau di perut ibu selekas mungkin setelahseluruh badan dikeringkan. IMD memeberikan keajaiban yang luar biasa baik bagi bayi mupun ibu. Bagiibu keajaiban yang langsung dirasakan yaitu ibu merasa rileks hal ini akan mengurasi rasa nyeri pada saatpengeluaran plasenta keajaiban yang lain yaitu peningkatan kontraksi uterus sehingga mencegahterjadinya perdarahan pada ibu. Bagi bayi refleks hisapan dan latihan menelan pada satu jam pertama akansangat membantu untuk pengeluaran colostrum yang sangat bermanfaat untuk kekebalan bayi.

ASI atau lebih tepat pemberian ASI adalah bayi hanya diberi ASI saja pada usia 0-6 bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim.

Author Biographies

Masdarwati Masdarwati, Universitas Pejuang Republik Indonesia

Kesehatan Masyarakat

Siti Rukayah, STIKES Persada Husada Indonesia

Program Studi Ilmu Keperawatan

Ria Wahyuni, Politeknik Sandi Karsa

Program Studi Kebidanan

Supriatin Supriatin, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cirebon

Program Studi Ilmu Keperawatan

Reni Purbanova, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tujuh Belas

Program Studi Keperawatan

Erni Kadir, Universitas Pejuang Republik Indonesia

Program Studi Kesehatan Masyarakat

Lumastari Ajeng Wijayanti, Poltekkes Kemenkes Malang

Program Studi Kebidanan (Kampus Kediri)

Lina Yunita, Universitas Bumigora

Program Studi Gizi

Revie Fitria N, Akademi Keperawatan Berkala Widya Husada

Program Studi Keperawatan

Mahfuzhoh Fadillah Heryanda, Universitas Muhammadiyah Cirebon

Program Studi Gizi

Warda M, Akademi Keperawatan Sawerigading Pemda Luwu

Program Studi Keperawatan

References

Academy of Breastfeeding Medicine Protocol Committee: Protocol 2007.Peripartum Breastfeeding Management for the healthy Mother and Infant at term.

Afifah, 2009. Inisiasi menyusu Dini dan Pemberian Air Susu Ibu Ekslusif di kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, J Kesehatan Masyarakat USU hal 15

Arumawati, Desi, 2012. Evaluasi Pelaksanaan Program Inisiasi Menyusu Dini di Rumah Sakit Islam Sultan Agung. J Kesehatan Masyarakat, Semarang

Bungin, Burhan. 2011, Penelitian Kualitatif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Cristine Henderson dan Kathleen Jones,2006, Konsep Kebidanan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Depkes RI, 2007. Inisiasi Menyusu Dini, Jakarta

Depkes RI, 2008. Paket Modul Kegiatan. Inisiasi Menyusu Dini dan ASI ekslusif . Panduan Belajar Bersama Masyarakat, Jakarta

Edmon, K et all. 2006. Delayed Breastfeeding Initation Increases Risk of Neonatal Mortality.Pediactric

Fitriyani, 2010, Tindakan Bidan dalam Penerapan Inisiasi Menyusu Dini di Wilayah Kerja Padangbulan, J Kesehatan Masyarakat USU

Fika & Syafiq, 2010. Journal Kedokteran Trisakti. Jakarta

Karindra, Aji, 2012. Perbandingan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Berdasar Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil. J Media Medika Muda, UNDIP, Semarang

Martha, Cindy, 2012. Perbedaan Pola Pemberian ASI antara Ibu yang melakukan dan tidak melakukan Inisiasi Menyusu Dini. Journal of Nutrition College, UNDIP, Semarang

Nesi, Yunetra, 2012. Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan.Salemba Medika , Jakarta

Ningsih, M. (2021). Keajaiban Inisiasi Menyusu Dini (Imd). Jurnal Ilmiah Sangkareang Mataram, 8(Imd), 1–15.

Notoadmodjo,Sudkidjo, 2007. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi.Rineka Cipta, Jakarta 2005.

Metodelogi Penelitan Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta

Roesli, Utami. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI eksklusif. Pustaka Bunda, Jakarta

Riksani, Ria. 2012. Keajaiban Asi. Dunia Sehat, Jakarta

Syafar, Muhammad. 2011, Laporan hasil Riset Formatif PSP ASI Ekslusif di Sulawesi Selatan, UNICEF dan Dinkes Provinsi Sul-Sel, FKM Unhas

Siregar, M,A. 2004. Pemberian ASI Ekslusif dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Medan, Bagian Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara.

Yessi Aprillia, 2009, Analisis Sosialisasi Program Inisiai Menyusu Dini dan ASI Ekslusif kepada Bidan di Kabupaten Klaten. Tesis Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang

Published

August 29, 2023

License

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Details about this monograph

ISBN-13 (15)

978-623-09-5291-3