Peran Bidan Dalam Inisiasi Menyusui Dini (Perspektif Sosiologi Kesehatan)
Keywords:
Peran Bidan, Inisiasi Menyusu Dini, Perspektif Sosiologi KesehatanSynopsis
Editor : Sarifudin Andi Latif, S.Kep.,Ns.,M.Kes.,M.M
Harga Buku 50.000,-
Synopsis: Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan proses membiarkan bayi menyusu sendiri segera setelah dilahirkan dan disusui selama satu jam atau lebih. Prinsipnya, IMD merupakan kontak langsung antara kulit ibu dan kulit bayi, bayi ditengkurapkan di dada atau di perut ibu selekas mungkin setelah seluruh badan dikeringkan.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan proses membiarkan bayi menyusu sendiri segera setelah dilahirkan dan disusui selama satu jam atau lebih. Prinsipnya, IMD merupakan kontak langsungantara kulit ibu dan kulit bayi, bayi ditengkurapkan di dada atau di perut ibu selekas mungkin setelahseluruh badan dikeringkan. IMD memeberikan keajaiban yang luar biasa baik bagi bayi mupun ibu. Bagiibu keajaiban yang langsung dirasakan yaitu ibu merasa rileks hal ini akan mengurasi rasa nyeri pada saatpengeluaran plasenta keajaiban yang lain yaitu peningkatan kontraksi uterus sehingga mencegahterjadinya perdarahan pada ibu. Bagi bayi refleks hisapan dan latihan menelan pada satu jam pertama akansangat membantu untuk pengeluaran colostrum yang sangat bermanfaat untuk kekebalan bayi.
ASI atau lebih tepat pemberian ASI adalah bayi hanya diberi ASI saja pada usia 0-6 bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim.
References
Academy of Breastfeeding Medicine Protocol Committee: Protocol 2007.Peripartum Breastfeeding Management for the healthy Mother and Infant at term.
Afifah, 2009. Inisiasi menyusu Dini dan Pemberian Air Susu Ibu Ekslusif di kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, J Kesehatan Masyarakat USU hal 15
Arumawati, Desi, 2012. Evaluasi Pelaksanaan Program Inisiasi Menyusu Dini di Rumah Sakit Islam Sultan Agung. J Kesehatan Masyarakat, Semarang
Bungin, Burhan. 2011, Penelitian Kualitatif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Cristine Henderson dan Kathleen Jones,2006, Konsep Kebidanan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Depkes RI, 2007. Inisiasi Menyusu Dini, Jakarta
Depkes RI, 2008. Paket Modul Kegiatan. Inisiasi Menyusu Dini dan ASI ekslusif . Panduan Belajar Bersama Masyarakat, Jakarta
Edmon, K et all. 2006. Delayed Breastfeeding Initation Increases Risk of Neonatal Mortality.Pediactric
Fitriyani, 2010, Tindakan Bidan dalam Penerapan Inisiasi Menyusu Dini di Wilayah Kerja Padangbulan, J Kesehatan Masyarakat USU
Fika & Syafiq, 2010. Journal Kedokteran Trisakti. Jakarta
Karindra, Aji, 2012. Perbandingan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini Berdasar Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil. J Media Medika Muda, UNDIP, Semarang
Martha, Cindy, 2012. Perbedaan Pola Pemberian ASI antara Ibu yang melakukan dan tidak melakukan Inisiasi Menyusu Dini. Journal of Nutrition College, UNDIP, Semarang
Nesi, Yunetra, 2012. Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan.Salemba Medika , Jakarta
Ningsih, M. (2021). Keajaiban Inisiasi Menyusu Dini (Imd). Jurnal Ilmiah Sangkareang Mataram, 8(Imd), 1–15.
Notoadmodjo,Sudkidjo, 2007. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi.Rineka Cipta, Jakarta 2005.
Metodelogi Penelitan Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta
Roesli, Utami. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI eksklusif. Pustaka Bunda, Jakarta
Riksani, Ria. 2012. Keajaiban Asi. Dunia Sehat, Jakarta
Syafar, Muhammad. 2011, Laporan hasil Riset Formatif PSP ASI Ekslusif di Sulawesi Selatan, UNICEF dan Dinkes Provinsi Sul-Sel, FKM Unhas
Siregar, M,A. 2004. Pemberian ASI Ekslusif dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Medan, Bagian Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara.
Yessi Aprillia, 2009, Analisis Sosialisasi Program Inisiai Menyusu Dini dan ASI Ekslusif kepada Bidan di Kabupaten Klaten. Tesis Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang